ASUHAN
KEBIDANAN KOMUNITAS
“ASUHAN
KEIDANAN BBL DAN NEONATUS DI RUMAH”
KELOMPOK II
1. MARIA Y. B. WOLO
2. MARSELINA NAHAK
3. MARTHA S. S. LEBA
4. MEGI N. O. BORU
5. MERLINA F. LUKA
6. NI WAYAN A. K. DEWI
7. NUR RAIHANI
8. PASKALIA FEBRIYANTI
9. PAULA L. T. LOBO
10. SONIA M. LUMEN
11. SYARTIKA RANI
|
12. TANTY PURWANTI
13. UMI HASNA
14. YULIATI A. N. DALI
15. YUNITA L. BRIA
16. YUSTINA PAULINA WOA
17.
ZULFA RUSAINI
18.
ALFONSA H. ANTUS
19.
GETRUDIS SEMU
20.
MARIA K. B. BIFFEL
21.
MARIA V. TAEK
22.
NINDY BALLO
|
POLTEKKES
KEMENKES KUPANG
JURUSAN
KEBIDANAN
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Pujisyukur
kami panjatkankehadiratTuhan Yang MahaEsakarenaatasberkatdanrahmat-Nyasehingga kami
dapatmenyelesaikanmakalahdenganbaik.
Makalahinimembahastentang”ASUHAN BBL DAN NEONATUS DI RUMAH”.
Makalahinidibuatuntukmenginformasikankepadapembacatentang bagaimana asuhan yang diberikan bidan yang di lakukan di
rumah pada saat melakukan kunjungan rumah.
Padakesempatan inijuga, kami mengucapkan terimakasihkepadapihak-pihak yang
telahmenyumbangkanmateri, pikiransertameluangkanwaktuuntukmembantudalammenyelesaikanmakalahini.
Kami
sadarbahwamakalahinijauhdari kesempurnaanolehkarenaitu
kami mohonkritikdansarannya yang membangun, demi perbaikanmakalahinikedepannya.
Kupang,
Februari 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Higiene................................................................................ 2
B. Kebutuhan Makanan............................................................................. 4
C. Kebutuhan Tidur ................................................................................... 4
D. Cara Menjaga Kesehatan Bayi............................................................ 4
E. Kunjungan Neonatal............................................................................. 5
F. Fakta di Masyarakat Yang Dilakukan Bidan ..................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Asuhan
bayi baru lahir dan neonatus di komunitas dalam rangka memberikan pelayanan
kesehatan kompehensif bagi bayi lahir dimulai sejak janin dalam kandungan
sampai dengan bayi berumur 28 hari di puskesmas dan jaringannya maka setiap
tenaga kesehatan harus mematuhi standar pelayanan yang sudah ditetapkan.
Standar yang dijadikan acuan antara lain:
Standar
pelayanan kebidanan atau SPK, pedoman asuhan persalinan normal( APN) dan
pelayanan neonatal esensial dasar.
Penyebab
utama kematian neonatal adalah tetanus neonatorum, bayi berat lahir rendah dan
asfiksia. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kematian neonatus diutamakan pada
pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin, pertolongan persalinan yang bersih.
Perawatan
bayi baru lahir yang adekuat termasuk perawatan tali pusat yang higenis. Selain
itu dilakukan pulaupaya deteksi dini neonatus resiko tinggi agar segera dapat
diberikan pelayanan yang diperlukan.
- Rumusan masalah
Bagaimana
asuhan BBL dan neonatus di rumah ?
- Tujuan penulisan
Mengetahui
asuhan BBL di rumah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Higiene
Berikut ini
adalah hal-hal yangperlu diperhatikan dalam memelihara kebersihan :
1. Kuku jari
tangan ibu hendaknya selalu pendek supaya tidak ada kuman dan kotoran yang terselip
di bawah kuku dan mencegah jangan sampai melukai badan bayi.
2. Sebelum dan
sesudah memegang bayi ibu harus selalu mencuci tangan.
3. Kamar bayi
terlindungi dari angin, debu, tetapi cukup mendapat sinar matahari dan udara
segar.
4. Untuk
menghindari infeksi, pakaian bayi harus dicuci terpisah dari pakaian anggota
keluarga yang lain.
5. Pakaian bayi
harus selalu bersih dan kering dan tidak memberi kapur/kamper pada pakaian
bayi.
B. Memandikan Bayi
Tujuan
memandikan bayi adalah membersihkan kulit, merangsang peredaran darah, memberi
perasaan nyaman dan segar, dan melatih bayi agar terbiasa akan kebersihan. Cara
memandikan bayi :
1. Bersihkan
wajah bayi dengan waslap basah tanpa sabun karena bahaya sabun masuk ke mata
bayi. Badan disabuni mulai dari kepala, leher, tangan, jari, ketiak, dada,
perut, sekitar pusat, kemudian punggung, kaki, dan terakhir alat kelamin.
Perhatikan lipatan, misalnya leher, ketiak, paha harus dibersihkan dengan baik.
Dengan waslap bersih, badan dibersihkan dari sabun.
2. Bayi dimasukan
ke dalam ember mandi dan bilas sampai bersih.
3. Bayi
diangkat dari air, diletakkan diatas handuk dan dikeringkan mulai dari kepala
menurun ke bawah. Perhatikan, lipatan harus benar-benar kering dan dilihat
apakah ada kelainan kulit dan sebagainya.
C. Memelihara Tali Pusat
Jika tali
pusat masih ada, ambil sepotong kasa steril kering kemudian tali pusat dibungkus.
Perhatikan pangkal/puntung tali pusat harus terbungkus dengan baik.
D. Pakaian Bayi
Semua
pakaian bayi yang akan dipakai harus dicuci dahulu, tidak boleh disimpan dengan
kapur barus karena dapat menyebabkan bayi kuning. Ukuran popok yang paling baik
yaitu jangan terlalu kecil supaya dapat dipakai agak lama. Baju bayi dipilih
sesuai dengan keadaan setempat.
E. Merawat Kuku Bayi
Jika kuku
bayi panjang harus digunting, tetapi jangan terlalu pendek. Sebaiknya, gunakan
pemotong kuku khusus untuk bayi atau gunting kecil. Hati-hati, jangan sampai
melukai jari bayi karena kulit bayi masih sangat lunak.
F. Merawat Mulut Bayi
Mulut bayi
dengan bercak putih mungkin karena sisa dari susu (apabila bayi tidak minum
ASI). Cara menghilangkannya ialah membilasnya dengan air putih setelah minum
susu.
G. Merawat Telinga
Telinga
bagian dalam harus tetap kering. Jika keluar cairan berbau, harus segera
berobat ke dokter. Setelah memandikan, telinga dikeringkan dengan baik dan
dibersihkan dengan kapas hindari menggunakan lidi atau benda keras.
H. Merawat Hidung
Jika bayi
pilek, lendir pada lubang hidung dapat dibersihkan dengan memasukkan kapas yang
digulung dan diputar sedikit ke dalam lubang hidung, jangan menggunakan benda
lain. Untuk membantu kesembuhan, bayi dijemur pada pagi hari.
I.
Kebutuhan Makanan
Makanan
utama dan terbaik bagi bayi yang sudah disediakan Tuhan adalah air susu ibu
(ASI). Apabila ASI cukup dan berat badan bayi naik dengan baik, bayi boleh
diberi ASI saja hingga usia 6 bulan. ASI tidak hanya memberi perlindungan
terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga merangsang pertumbuhan sistem
kekebalan. Efek perlindungan ASI ini sangat jelas pada bayi. Oleh karena itu,
ibu harus berusaha terus memperbanyak ASI dan memberikannya kepada bayi.
J. Kebutuhan Tidur
Bayi harus
cukup tidur dan teratur. Pada bulan pertama, bayi akan tidur terus, ia hanya
bangun jika lapar, mandi, dan jika diganti popoknya. Makin besar, waktu tidur
bayinya makin berkurang karena bayi sudah dapat bermain. Meskipun demikian
harus tetap diusahakan agar bayi tidur teratur pagi, sore, dan malam hari.
K. Cara menjaga
kesehatan bayi
1. Amati
pertumbuhan bayi baru lahir dan neonatus secara teratur.
a) Timbang BB
bayi baru lahir dan neonatus sebulan sekali sejak usia 1 bulan sampai 5 tahun
di posyandu
b) Tanya hasil
penimbangan dan minta pada kader mencacat di KMS.
c) Jika bayi
baru lahir dan neonatus tumbuh kurang sehat minta nasehat gizi ke petugas
kesehatan
d) Bermain dan
bercakap-cakap pada BBL dan neonatus sangat penting bagi perkembangan BBL dan
neonatus
2. Minta
imunisasi sesuai jadwal di posyandu, rumah sakit atau praktek swasta.
a) BBL dan
neonatus harus di imunisasi lengkap sebelum berusia 1 tahun.
b) Imunisasi
mencegah penyakit TBC, hepatitis, polio, difteri, batuk 100 hari, tetanus dan
campak.
L. Kunjungan
neonatal
Kunjungan
neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin komplikasi yang terjadi pada bayi
sehingga dapat segera ditangani dan bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke
fasilitas yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan yang optimal.
Pelayanan kesehatan kepada neonatus
sedikitnya 3 kali yaitu:
1. Kunjungan
neonatal 1 (KN 1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir.
2. Kunjungan
neonatal 2 (KN 2) pada hari ke-3 sampai dengan 7 hari.
3. Kunjungan
neonatal 3 (KN 3) pada hari ke-8 sampai dengan 28 hari.
Peralatan yang diperlukan untuk
pemeriksaan kunjungan neonatal:
1. Tempat
periksa bayi
2. Lampu yang berfungsi
untuk penerangan dan memberikan kehangatan.
3. Air bersih,
sabun, dan handuk kering
4. Sarung
tangan bersih
5. Kain bersih
6. Stetoskop
7. Jam dengan
jarum detik
8. Termometer
9. Timbangan
bayi
10. Pengukur
panjang bayi
11. Pengukur
lingkar kepala
12. Alat suntik
sekali pakai ukuran 1cc
13. Vitamin K 1
ampul
14. Salep mata
oxytetrasiklin 1%
15. Vaksin
hepatitis B (HB0)
16. Format
pencatatan (buku KIA, formulir BBL, formulir MTBM, partograf, formulir register
kohor bayi)
Pelayanan
kesehatan diberikan oleh dokter/bidan/perawat, dapat dilaksanakan di puskesmas
atau melalui kunjungan rumah. Pelayanan yang diberikan mengacu pada pedoman
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi muda atau Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Pemeriksaan
menggunakan pendekatan MTBM yaitu:
1. Pemeriksaan
tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan
rendah dan masalah pemberian ASI.
2. Pemberian
vitamin K 1, imunisasi hepatitis B-0 bila belum diberikan pada waktunya.
3. Perawatan
BBL
4. Konseling
terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan Asi eksklusif, pencegahan hipotermi
dan melaksanakan perawatan BBL di rumah termasuk perawatan tali pusat.
5. Penanganan
dan rujukan kasus bila diperlukan.
M. Tatalaksana
kunjungan rumah BBL oleh bidan
Antara lain:
1. Bidan
hendaknya melakukan kunjungan rumah sampai tali pusat lepas, bila mungkin
selama 1 minggu pertama sesudah bayi lahir.
2. Kartu anak
dan buku KIA harus diisi lengkap dan kelahiran bayi harus didaftar atau dibawa
ke puskesmas
3. Bidan
hendaknya meneliti apakah petugas yang melayani persalinan sudah memberikan
perhatian terhadap semua hal.
Pada tiap
kunjungan rumah:
1. Periksalah
kemungkinan infeksi mata
2. Periksa
tanda vital bayi
3. Periksa tali
pusat
4. Periksalah
alat kelamin dengan kebersihannya
5. Amatilah
bahwa urine dan feses normal
6. Tanyakan
pada ibu apakah terdapat penyulit pada bayinya
N. Fakta di
masyarakat yang dilakukan bidan berkaitan dengan asuhan BBL dan neonatus
Bayi Ny. R
lahir spontan pada tanggal 07 februari
2015, BB pada saat lahir 3000 gram, PB : 48 cm, RR : 45x/mnt dengan usia
kehamilan saat lahir 36 mgg. Ny. R bersalin di puskesmas yang dibantu oleh
bidan. Pada kunjungan awal bidan sudah melakukan asuhan pada BBL. Keesokan
harinya sebelum Ny.R pulang, bidan sudah melakukan konseling kepada orang tua
bagaimana caranya merawat tali pusat bayinya.
Berdasarkan
jadwal, bidan harusnya melakukan kunjungan neonatus kedua pada tanggal 10-17
februari 2015, namun pada kenyataannya bidan terlambat melakukan kunjungan
yaitu pada tanggal 19 februari 2015. Pada saat datang di rumah Ny.R didapati
bayi Ny.R mengalami demam. Setelah di periksa ternyata tali pusar bayi Ny.R
bernanah dan akibatnya bayi tersebut mengalami infeksi.
Dalam kasus ini bidan telah lalai melakukan kunjungan
neonatal pada bayi Ny.R
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melakukan
kunjungan rumah, bidan harus memeperhtikan kebutuhan higiene, memandikan bayi,
memelihara tali pusat, pakaian bayi, merawat kuku bayi, merawat mulut bayi,
merawat telinga, merawat hidung, kebutuhan makanan, dan kebutuhan tidur.
Kunjungan
neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin komplikasi yang terjadi pada bayi
sehingga dapat segera ditangani dan bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke
fasilitas yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan yang optimal.
B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan harus mengetahui cara
melakukan kunjungan rumah dan yang harus dilakukan setiap kunjungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
www.midmifery.com. diakses pada 11
Februari ‘15
Sudarti.2010.Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi Dan Anak
Balita.Yogyakarta: Nuha Medika
Wahyuni, Sari.2012.Asuhan
Neonatus,dan Balita.Jakarta:EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar